Tanda kehamilan 1 minggu - Secara
singkat plasenta dapat dikatakan berfungsi sangat vital untuk tumbuhkembang janin
dalam rahim yaitu mengeluarkan hormon untuk dapat mempertahankan kehamilan dan pertumbuhan janin dalam rahim, sebagai penyekat sehingga darah ibu dan
janin tidak bercampur, sebagai penghalang masuknya berbagai penyakit menuju
janin, sebagai paru-paru janin untuk mendapatkan oksigen dari darah ibu,
sebagai akar janin untuk mendapatkan nutrisi dari darah ibu.
Menjelang
akhir kehamilan plasenta ikut berperan dengan menurunkan pengeluarkan hormon,
sehingga rahim mudah dirangsang olch oksitosin (hormon) hipofise bagian
posterior. Oleh karena itu, tidaklah keliru bila masyarakat Indonesia,
menghormati ari-ari (plasenta) tertentu, yang dianggap berjasa besar memelihara
janin selama kehamilan. Tumbuhkembang janin tidak dapat dipisahkan dari
pembicaraan tentang cairan amnion (air ketuban), tali pusat (funikuli), dan
tumbuh-kembang janin itu sendiri.
Seperti
dikemukakan bahwa nidasi zigot dalam bentuk blastokist terdapat
kantong cairan dan cairan itulah yang berkembang menjadi air ketuban. Dalam blastokist
terdapat calon janin disebut fetal plate
dengan pertumbuhan dan perkembangan yang kompleks menjadi embrio-janin
(fetus) sampai mencapai, hamil cukup bulan. Air ketuban terus bertambah
sehingga jumlah normal antara 700-1000 cc. Air ketuban sangat penting untuk
tumbuh-kembang janin dalam rahim karena air ketuban memberikan gerak bebas
janin dalam rahim, memberikan kesempatan tumbuh-kembang ke segala arah pada
janin, melindungi janin dari trauma langsung atau tidak langsung, sebagai
buffer (penahan) sehingga panas dan dingin tetap stabil disekitar janin, membantu
pada saat persalinan air ketuban berfungsi sebagai pelindung janin dari te kanan
langsung kekuatan kontraksi otot rahim, pembersih beberapa bakteria pada saat
selaput pecah, sebagai pelumas sehingga jalan lahir licin). Air ketuban tidak
statis tetapi terus diganti dengan aliran tertentu.
Tali pusat
(funikuli) adalah penghubung plasenta dengan janin, yang di dalamnya terdapat
dua pembuluh darah arteria, satu vena umbilikalis, dan terbungkus oleh jell
Wharton. Panjang tali pusat sekitar 30-100 cm. Tali pusat berfungsi untuk
mengalirkan nutrisi dari ibu menuju janin melalui vena umbilikalis, mengalirkan
sisa metabolisme janin menuju peredaran darah ibu melalui arteria umbilikalis,
memberikan kesempatan janin bergerak bebas dalam cairan amnion. Dalam beberapa
keadaan tali pusat dapat membahayakan janin bila terdapat insersi yang
membahayakan (insersi velamentosa, insersi ditepi plasenta (marginalia)),
terjadi lilitan tali pusat yang mengurangi atau menghentikan aliran darah
menuju janin (gangguan aliran darah menuju janin menyebabkan pertumbuhan tidak
normal, gangguan yang paling gawat adalah kematian dalam rahim).
Pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam rahim, sangat kompleks dipengaruhi oleh
kesehatan ibu, janin dan plasenta sebagai akar yang akan memberikan nutrisi.
Pertumbuhan hasil konsepsi ditetapkan tiga tahap penting: (a) tingkat ovum
(telur) umur 0-2 minggu dan belum tampak berbentuk dalam pertumbuhan; (b)
embrio (mudigah), sudah terdapat rancangan bentuk alat-alat tubuh dan berumur
3-5 minggu; (c) janin (fetus), wudah berbentuk manusia dan berumur di atas 5
minggu.
Secara
sederhana dapat disampaikan bahwa kuning
telur manusia sangat sedikit, sehingga segera setelah konsepsi harus dapat
melakukan nidasi-implantasi untuk mendapatkan nutrisi dari jaringan desidua lapisan dalam rahim dengan jalan terobosan enzimatik proteolitik. Dalam waktu sekitar
8-10 hari sudah mulai terobosan langsung masuk pembuluh darah ibu, sehingga
nutrisi kini berasal dari darah vena yang akan bahan makanan. Pada hari ke-14,
pembuluh darah arteria terbuka sehingga mudigah mulai mendapatkan makanan dari
peredaran darah ibu, sebagai titik awal peredaran darah pertama. Sejak saat
itu pertumbuhan dan perkembangan janin, sepenuhnya mendapat nutrisi dari
plasenta sebagai akar janin yang terbenam pada rahim ibu. Dengan demikian
setiap terjadinya gangguan tumbuh-kembang plasenta sebagai akar janin akan
mengganggu tumbuh-kembang janin.
Karena
paru-paru janin belum ber‑kembang maka oksigen pun didapat dari darah ibu,
karena darah janin mempunyai kemampuan menyerap oksigen lebih baik dari darah
ibu, dan sebaliknya darah ibu lebih besar kemampuannya untuk mengambil karbon
dioksida dari janin, untuk selanjutnya dibuang melalui paru-paru ibu sedemikian
rupa sehingga hemoglobin dalam butir
darah janin langsung dapat menghisap oksigen dari udara, setelah tangisnya yang
pertama. Dengan demikian hisapan lendir untuk membersihkan jalan napas sangat
penting sehingga kemampuan paru-parunya untuk menghisap oksigen langsung makin
baik. Kiranya tidaklah terlalu perlu bagi ibu untuk mengetahui secara rinci
peredaran darah janin dalam rahim yang tampak dalam gambar.
Pertambahan berat badan
ibu terjadi karena perubahan dari berat:
Janin 2.500 - 3.000
g
Air
ketuban 1.000 g
Plasenta 500 -
600 g
Rahim 1.000 g
Penimbunan
lemak 1.000 g
Air
dan garam 1.500 g
7.500 - 9.000 g
7.500 - 9.000 g
Secara rinci
pertambahan berat badan ibu adalah sebagai berikut:
Tribulan
pertama 1.000 - 1.500
g
Tribulan
kedua 4.500 g
Tribulan
ketiga 5.000 -
5.500 g
10.000 - 12.000 g
10.000 - 12.000 g
Pada akhir kehamilan
dengan janin yang cukup bulan dan siap untuk kelahiran, berat badan ibu
bertambah.
Penimbangan pertambahan berat badan penting dihitung dan diikuti selama kehamilan yang setup minggu maksimal sebesar 1/2 kg (500 g).
Penimbangan pertambahan berat badan penting dihitung dan diikuti selama kehamilan yang setup minggu maksimal sebesar 1/2 kg (500 g).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar