Pemeriksaan fisik pada ibu hamil - kehamilan
penyakit trofoblas adalah penyimpangan kehamilan dengan terjadi degenerasi
hidrofik dari jonjot koreon, sehingga berupa buah anggur, dengan mengandung
banyak cairan dan hormon. Pada kehamilan penyakit trofoblas terjadi pembesaran
perut yang lebih cepat, tanpa terdapat janin dalam rahim, serta dapat terjadi
perdarahan. Frekuensinya di negara Asia termasuk Indonesia 1:120 kehamilan
sedangkan di negara berat dengan keadaan gizi yang baik 1:2000. Kadang-kadang
terjadi perdarahan banyak disertai pengeluaran gelembung mola sehingga masyarakat
menamakannya "kehamilan buahanggur," karena bentuknya seperti anggur.
Gambaran klinik kehamilan penyakit trofoblas (kehamilan buah anggur) adalah
terdapat gejala hamil muda yang berlebihan (mual-muntah sampai hiperemesis
gravidarum, tampak anemis karena pengeluaran darah dan toksinnya), pembesaran
perut melebihi umur kehamilan, terdapat perdarahan sedikit atau berjumlah
banyak, terjadi pengeluaran jaringan seperti buah anggur.
Bila
ibu berhadapan dengan gejala hamil seperti tersebut diatas sebaiknya segera
memeriksakan diri untuk memastikannya apakah mengalami kehamilan dengan
penyakit trofoblas, keguguran yang barn mulai, atau tumor dalam perut. Itulah
sebabnya mengapa pada saat hamil muda sangat penting melakukan pemeriksaan
ultrasonografi (USG), karena kehamilan penyakit trofoblas dapat diketahui
dengan segera. Kehamilan penyakit trofoblas berbahaya oleh karena terjadi
perdarahan yang banyak sampai syok, ibu meninggal karena perdarahan yang
tidak terkendali, dapat terjadi degenerasi keganasan yang lebih berbahaya.
Dalam
melaksanakan pengobatan dan perawatan kehamilan dengan penyakit trofoblas
memerlukan pengobatan khusus dan pengawasan terus menerus selama satu tahun
untuk melakukan observasi kemungkinan kegaganasan dalam bentuk "korio
karsinoma." Syukur bahwa kehamilan dengan penyakit trofoblas makin
berkurang jumlahnya seiring dengan makin membaiknya keadaan gizi masyarakat.
Keganasan menjadi "koreo karsinoma" dapat terjadi dari kehamilan
mola hidatidosa (kehamilan anggur) sebanyak 75%, keguguran spontan atau buatan
15%, dan setelah persalinan 5-10%.
Kemungkinan
telah terjadi degenerasiganas koreo karsinoma dapat diperhatikan bila dijumpai
atau mengalami perdarahan terus menerus setelah keguguran atau persalinan,
perut bertambah besar dengan dapat diraba tumor, terdapat benjolan berwarna
"biru" di daerah liang senggama, dan batuk yang disertai dahak
berdarah. Oleh karena itu pemeriksaan rutin penting dilakukan sehingga dapat ditegakkan
degenerasi ganas dalam keadaan dini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar